PONDOK PESANTREN SALAFIYAH HIDAYATUL QOMARIYAH

Adalah pondok pesantren yang bercorak salafiyah yang didirikan pada tanggal 05 April 2002 oleh KH. Aly Shodiq Ahmad yang terletak di Jl.Sukamaju Kel. Padang Serai Kec. Kampung Melayu Kota Bengkulu yang mengajarkan tahassus kitab kuning.

Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Qomariyah merupakan pondok pesantren yang bercorak salafiyah yang didirikan pada tanggal 05 April 2002 oleh KH. Aly Shodiq Ahmad yang terletak di Jl. Sukamaju Kel. Padang Serai Kec. Kampung Melayu Kota Bengkulu yang mengajarkan tahassus kitab kuning.

Terdapat di luar negeri dan dalam negeri. Untuk luar negeri terdapat di Madrasah Al Idrus Tarim Yaman, sedangkan di dalam negeri tersebar di Universitas di Indonesia seperti IAIN Bengkulu, UNIB, UNP Padang, UGM, UIN Jogja, Stain Kudus.
Selain itu agar silaturahmi teteap terjalin, alumni pondok pesantren salafiyah Hidayatul Qomariyah juga memiliki kegiatan sebulan sekali dimana salah satu kegiatannya adalah tahlilan dan yasinan bergilir dari rumah ke rumah.

Pendidikan di Hidayatul Qomariyah terdapat dua jenis, yaitu pendidikan formal dan non formal. Untuk tingkat SMA ada Madrasah Aliyah. Adapun untuk tingkat SMP menggunakan Wustho. Sedangkan untuk pendidikan non formal atau diniyah mulai: 1) I’dadiyah; 2) Tsanawiyah; 3) Aliyah; 4) Tahfidz

memiliki perpaduan kurikulum nasional dan kurikulum pondok pesantren salafiyah yang menggunakan kitab kuning. Kurikulum Nasional dan Pesantren Salaf. Pelajaran-pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris diajarkan langsung dengan bahasa aslinya. Pelajaran-pelajaran agama diajarkan dengan Bahasa Arab agar santri mendapatkan pemahaman yang seutuhnya. Pelajaran umum dan eksak diajarkan dalam bahasa Indonesia.

Sebagai sekolah Islam berasrama yang berkualitas, Pondok Pesantren Hidayatul Qomaruyah punya banyak sekali kegiatan menarik bagi santri-santrinya. Kegiatan ekstra kurikuler diatur rapi, setiap hari, sepanjang tahun. Santri-santri hidayatul qomariyah dikenal baik, sopan, santun, pintar, terampil dan berprestasi. Kegiatan pramuka, belajar mengkafani mayit, belajar menulis kaligrafi, dll

Kami kerja sama dengan beberapa majlis taklim, puskesmas, PT Pelabuhan Indonesia, Universitas Swasta Bengkulu, dll.

BLOG

3 Langkah Mudah Belajar Bahasa Arab Sampai Lancar Untuk Pemula

Anda sudah berupaya keras mencari dan mencoba cara yang tepat belajar bahasa arab namun tetap saja tidak membuahkan hasil yang maksimal? Anda sudah mencoba cara belajar bahasa arab bagi pemula di berbagai model kursus, baik kelas tatap muka maupun kelas online (via...

Mau Menghafal Alquran, Perhatikan Tiga Hal Berikut

Rasulullah bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Alquran sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca Alquran sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.”...

AKTIVITAS KAMI

Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah mengaplikasikan nilai-nilai luhur didalam semua aspek kehidupannya. Seperti nilai keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah dan kebebasan. Pesantren mendidik santri-santrinya untuk bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia berbadan sehat, berwawasan luas, kreatif dan terampil. Santri dididik untuk selalu semangat beribadah, berdakwah, berjuang, mengabdi dan mengamalkan ilmunya di masyarakat.

Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah lebih dari sekedar sekolah Islam berasrama. Santri Darunnajah dididik 24 jam untuk menjadi pribadi yang sukses dunia-akhirat. Selain belajar di kelas, santri juga mempelajari banyak keahlian dari berbagai jenis kegiatan yang ada di pesantren. Keahlian bahasa, organisasi, olahraga, kesenian, keterampilan, teknologi, akademik dan berbagai life skill lainnya dipelajari dengan penuh kesungguhan di pesantren ini.

Pondok pesantren salafiyah yang didirikan pada tanggal 05 April 2002 oleh KH. Aly Shodiq Ahmad yang terletak di Jl.Sukamaju Kel. Padang Serai Kec. Kampung Melayu Kota Bengkulu ini memiliki daya tarik tersendiri dimana para santri selain dididik dalam ilmu agama tapi juga diajarkan untuk bisa mandiri. Santri zaman now harus bisa mandiri secara ekonomi, bukan untuk diri mereka sendiri namun juga untuk masyarakat sekitar.
Salah satu usaha mandiri milik para santri dari pondok pesantren salafiyah Hidayatul Qomariyah adalah pembuatan sirup jeruk kalamansi. Jeruk kalamansi (Inggris: calamondin atau calamansi; Melayu: limau kesturi) adalah jenis buah jeruk yang berkembang pesat di Bengkulu, berbau harum, dan memiliki rasa yang asam ketika sudah masak, dan pahit ketika masih mentah. Jeruk kalamansi banyak dibudidayakan di Bengkulu, dan diproduksi secara besar-besaran untuk dijual dalam hasil olahan bernama sirup kalamansi (Wikipedia).
Selain usaha Sirup Jeruk Kalamansi, santri juga diajarkan untuk merawat kebun karet, sawit, duren dan jengkol, beternak ayam kampung dan bebek super, kolam ikan serta diajarkan mengelola koperasi.

  • Indahnya Pesanten Tahfidz Al-Quran

“Sebaik-baiknya manusia diantara kalian adalah orang yang memperlajari Al-Quran dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari)

Lingkungan yang sejuk, asri, jauh dari kebisingan akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan santri dalam menghafal Al-Quran. Kedamaian yang tergambar dalam suasan pesantren menambah keyakinan sang penghafal untuk lebih mudah menyatu dengan alam. Karena, secara otomatis mereka akan segera mengkaitan kebesaran Allah SWT yang ada dialam, dengan ayat-ayat suci Al-Quran. Inilah yang menjadi tujuan utamanya.

  • Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Quran

Lembaga Pesantren Modern pada umumnya mewajibkan santri-santrinya untuk menggunakan bahasa asing yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris atau bahasa lainnya. Salah satu untuk mudah berbicara bahasa arab adalah dengan lancar membaca Al-Quran. Karena, dengan pengucapan makhraj huruf yang benar akan memudahkan seseorang dalam berbicara bahasa arab. Di dalam al-Quran jika beda penyebutan dan tulisan maka akan berbeda arti.

Keunggulan Program Tahfidz Al-Quran di dalam pesantren adalah, tidak hanya menghafal ayat, surah dan juz, tetapi juga belajar bagaimana meneterjemahkan, mengkaji, dan mengamalkan secara langsung sesuai dengan ayat yang bersangkutan. Membaca, menghafal, praktek berbicara dan menulis sudah menjadi kebiasaan para santri tahfidz Al-Quran.

  1. Keutamaan Menghafal Al-Quran
  2. Meraih ridho ilahi
  3. Al-Quran akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya
  4. Benteng dan perisai hidup
  5. Pedoman dalam menjalankan kehidupan
  6. Nikmat menghafal Al-Quran sama dengan nikmat kenabian
  7. Kebaikan dan keberkah bagi penghafalnya
  8. Rasulullah sering mengutamakan yang hafalannya lebih banyak (mendapatkan tasyrif nabawi)
  9. Para ahli quran adalah keluarga Allah yang berjalan diatas muka bumi
  10. Dipakaikan mahkota dari cahaya di hari kiamat yang cahayanya seperti cahaya matahari
  11. Kedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tak dapat ditukarkan dengan dunia dan seisinya
  12. Kedudukannya berada di akhir ayat yang dia baca
  13. Tiap satu huruf adalah satu hasanah (kebaikan) hingga 10 hasanah (kebaikan)
  14. Allah membolehkan rasa iri terhadap ahlu Quran, sebagai motivasi diri
  15. Menjadi sebaik-baik manusia
  16. Kenikmatan yang tiada bandingannya
  17. Ditempatkan disurga yang tertinggi
  18. Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
  19. Menghormati penghafal Quran berati mengagunggkan Allah
  20. Hati penghafal Quran tidak akan disiksa
  21. Lebih berhak menjadi imam sholat
  22. Dapat memberikan syafaat pada keluarganya
  23. Bekalan yang paling baik
  24. Menjadikan baginya kedudukan dihati manusia dan kemuliaan
  25. Ucapan pemiliknya selamat dan lancar berbicara
  26. Ciri orang yang diberi ilmu
  27. Membantu daya ingat
  28. Penghafal Quran tidak pernah terkena penyakit pikun
  29. Mencerdaskan dan meningkatkan IQ
  30. Menambah keimanan
  31. Mengetahui ilmu agama dan ilmu dunia
  32. Menjadi kemudahan dalam setiap urusan
  33. Menjadi motivator tersendiri
  34. Pikiran yang jernih
  35. Ketenaaganan dan stabilitas psikologi
  36. Lebih diterima didepan publik
  37. Menerima kepercayaan orang lain
  38. Penghafal Quran akan selalu mendapat keuntungan dagangan dan tidak pernah rugi
  39. Istiqomah Menjadi Kunci Pencapaian Target

Guru menjadi faktor utama kesuksesan muridnya. Keistiqomahan seorang guru dalam menerima hafalan sangat berpengaruh besar terhadap pecapaian target hafalan. Karena selama dua kali dalam satu hari mereka wajib menyetorkan hafalannya.

Tidak akan ada hambatan ketika menghafal. Meskipun, harus aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas. Mereka juga harus aktif mengikuti padatnya kegitan ektrakulikuler. Sekali lagi, tidak akan ada kendala bagi par penghafal Al-Quran, karena sejatinya Al-Quran itu mengajarkan kita untuk bisa memanage (membagi waktu) dengan baik. Sesibuk apaun pekerjaan dan agenda seorang penghafal, jika dia sudah memprioritaskan dan mengutamakan Al-Quran, maka Allah akan membrikan kemudahan bagi si penghafal.

Selain istiqomah dalam menambah hafalan, tetapi juga istiqomah dalam muraja’ah (mengulang hafalan). Guru yang menetap dipesantren selama 24 jam penuh, akan sangat membantu. Tiada hari tanpa menghafal, tiada hafalan tanpa target.

  • Tolak Ukur Dalam Menghafal Al-Quran

Untuk mengetahui keberhasilan para santri dalam menghafal Al-Quran, maka telah dipersiapkan banyak cara. Diantaranya, diadaknnya ujian hafalan. Jadwal harian, mingguan, bulanan sampai tahuan yaitu simaan akbar (menyimak hafalan temannya) sudah tersusun secara sistematis.

Selain ujain, sering kali para santri diikutkan dengan berbagai macam lomba, atau event-event tertentu. Ini dilakukan agar ada dorongan atau motivasi dalam mengulang dan menjaga hafalannya. Ada juga latihan khutbah (pidato/ceramah), dimana mereka diwajibkan menjelaskan sebuah ayat kepada orang lain yang menyimaknya. Jadi, selaian menguatkan hafalan juga bisa mengamalkan hafalan yang dimiliki.

Menjadi imam sholat juga termasuk dalam upaya menjaga hafalan. Apalagi jika digunakan untuk melaksankaan sholat malam. Sebelum dan sesudah tidur sangat dianjurkan untuk selalu membaca Al-Quran.

  1. Metode Menghafal Yang Baik

Menghindari perbuatan keji dan munkar sangat dianjurkan bagi para penghafal AL-Quran. Karena ayat suci Al-Quran tidak akan pernah menyatu dengan orang-orang yang selalu mengerjakan perbuatan keji dan munkar. Ayat Al-Quran juga memilki rasa cemburu yang besar. Disaat sang penghafal tidak mengulang hafalanya, meskipun satu jam, maka Al-Quran akan meinggalkannya selama satu hari. Jika dia tidak mengulangnya lagi selama satu hari, maka Al-Quran akan meninggalkannya selama satu pekan. Bertambah lagi, jika dia tidak membaca selama satu pekan, maka Al-Quran akan meninggalkanya selama satu bulan, Jika sampai satu bulan dia tidak pernah membaca dan mengulang haflannya, maka pergilah ayat-ayat tersebut selama satu tahun.

Sebenarnya, metode menghafal Al-Quran yang baik adalah metode yang diciptakan oleh si penghafalnya sendiri. Karena metode tersebut akan sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Selain itu, bergabunglah dengan komunitas penghafal Al-Quran, supaya setiap pembicaraan, diskusi, sampai perilaku sekalipun akan selalu berhubungan dengan Al-Quran.

Ada dua metode yang sering digunakan, yaitu ketika menghafal sendir-sendiri (fardhi) perorang dan ketika menghafal bersama (jama’i).

  • Sistem Fardhi

Ikutilah langkah berikut dengan tertib dan berurutan :

  1. Niat yang sungguh-sungguh
  2. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang dan memikirkan hal lain
  3. Bacalah ayat yang akn dihafalkan sampai terbayang dengan jelas kedalam pikiran dan hati
  4. Hafalkan ayat tersebut dengan membayangkan tulisan huru-huruf dan tempat-tempatnya
  5. Setelah itu pejamkan kedua mata
  6. Bacalah dengan suara pelan dan konsentrasi (posisi mata masih terpejam)
  7. Kemudian baca ayat tersebut dnegan suara alntang tetapi masih dlam keadaan terpejam dan jangan tergesa-gesa
  8. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal
  9. Beri tanda pada kaliamat yang dianggap sulit untuk dihafalkan
  10. Jangan pernah berlanjut ayat selanjutnya jika ayat sebelumnya belum lancar dihafalkan
  • Sistem Jama’i

Sistem ini sering kali digunakan oleh Pesantren Darunnajah ketika dalam sebuah perkumpulan. Dilakukan oleh dua/tiga orang untuk membaca bersama-sama dengan keras. Berikut langkah-langkahnya

  1. Bersama-sama membaca dengan keras
  2. Bergantian membaca ayat dengan keraas. Jika temanya sedang membaca dengan keras, maka para pendenganr hanya mengikuti dengan suara yang pelan, begitu seterusnya
  3. Guru pendamping berada ditengah dan santri mengitarinya
  4. Masing-masing diberikan kesempatan untuk saling menyimak hafalan dengan pasangannya
  5. Setiap pasangan maju untuk menyetorkan hafalan yang baru dan hafalan yang lama
  6. Ada penggabungan hafalan yang terjadi, supaya hafalan sebelumnya bisa terus diulang

Ada dua waktu khusus dalam satu hari yang digunakan hanya untuk menyetorkan hafalan. Sisanya, digunakan untuk mengulang hafalan. Menghafal yang mudah adalah ketika si penghafal juga mengetahui maknanya. Sehingga penjelasan yang terdapat di dalam Al-Quran bisa cepat meresap dan difahami maksudnya. Yang lebih menarik adalah, kebiasaan sebelum tidur selalu melaksanakan sholat malam berjamaah. Dilanjutkan dengan murajaah mengulang hafalan. Baik hafalan yang baru saja disetorakan atau yang sudah lama dihafalkan.

Hal terpenting dari semua penjelasan di atas adalah “Apa Targetnya?”. Seorang penghafal Al-Quran harus bisa memasang target dengan jelas. Tujuanya agar setiap usaha yang dilakukan akan fokus, dan berjalan sesuai dengan target keinginan.

Manusia adalah makhluk sosial yang berarti tidak bisa hidup sendiri, karena pada dasarnya manusia saling berinteraksi dan membutuhkan bantuan orang lain. Setiap orang memiliki sifat dasar sosial kepada sesama makhluk hidup.

“Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah berdiri diatas dan untuk semua golongan”. Pondok Pesantren bukan milik satu organisasi kemasyarakatan atau golongan. Tapi Pondok Pesantren adalah milik ummat. Pondok perlu dibela, dibantu dan diperjuangkan.

Sejak awal berdirinya Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah sampai saat ini aktif dengan kegiatan sosial, baik yang ada di dalam maupun di luar Yayasan Hidayatul Qomariyah. Kegiatan sosial yang sering kali dilakukan oleh Pesantren Hidayatul Qomariyah sebagai berikut :

  1. Bakti sosial; merupakan salah satu kegiatan sosial yang aktif dilakukan Pesantren Hidayatul Qomariyah terhadap masyarakat. Salah satu cara menenumbuhkan jiwa sosial pada anak agar peka terhadap kondisi kehidupan disekitarnya adalah dengan cara melibatkan anak secara langsung pada kegiatan sosial. Untuk membentuk jiwa santri yang peduli sosial dan untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah sesama umat islam.
  2. Praktik Pengabdian Masyarakat (PPM); agenda tahunan santri akhir kelas 6 TMI untuk turun langsung ke masyarakat selama kurang lebih 2 minggu. Mereka mengamalkan ilmu yang telah dipelajarinya selama di Pesantren, untuk diajarkan kembali dimasyarakat. PPM dilaksanakan di daerah-daerah atau desa-desa yang masih memiliki tingkat sosial ekonomi, kebudayaan, dan terutama aspek agama yang rendah. Karena PPM merupakan salah satu program kemasyarakatan yang ada di Pesantren Hidayatul Qomariyah. Bentuk kegiatan pelaksanaan seperti; kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, kegiatan pendidikan, dan kegiatan keterampilan.
  3. melaksanakan pengajian rutin sebulan sekali bersama wali santri dan masyarakat. Dengan membaca rotib al haddad dan sholawat simtudduror.
  4. Santunan Anak Yatim Piatu; Bantuan yang diberikan oleh pihak Pesantren Hidayatul Qomariyah untuk anak yatim piatu baik berupa uang, pakaian, kesehatan, makanan, kebutuhan sekolah, dan lain-lain.
  1. Bantuan Hidayatul Qomariyah (Kesehatan, Transportasi, Lembaga, Bencana Alam, dsbg); Bantuan untuk kemanusiaan sering kali dilakukan dalam bentuk menyumbang barang-barang, baik dalam bentuk barang baru maupun bekas. Dalam kenyataannya sering kali sesuatu yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan para penerima manfaat yang ada.
  2. Sekolah Gratis; Yayasan Hidayatul Qomariyah memberikan keringanan biaya atau dispensasi untuk anak-anak yang tidak mampu bahkan sekolah gratis, terutama anak yatim/yatim piatu dan mustadzafin baik yang bersekolah di Hidayatul Qomariyah Pusat maupun cabang-cabangnya.
  3. Pelatihan Gratis; Pelatihan yang diadakan dari pihak Yayasan Hidayatul Qomariyah untuk meningkatkan kualitas guru, administratur dan karyawan yang ada di Hidayatul Qomariyah Pusat dan cabangnya. Serta dapat menumbuh kembangkan kemampuan yang ada untuk dapat diterapkan di lembaga masing-masing. Hidayatul Qomariyah sebagai organisasi besar yang tentu mempunyai kader-kader atau penerus perjuangan. Dengan demikian Hidayatul Qomariyah mengadakan pelatihan guru guna mencetak kader atau penerus dimasa yang akan datang.
  4. Ifthor Soimin (Buka Puasa Bersama); Pesantren Hidayatul Qomariyah secara rutin mengadakan kegiatan Santunan Sosial dan Ifthor Shoimin (Buka Puasa Bersama) sebagai salah satu wujud pendidikan karakter santri, juga sebagai wadah latihan bagi santri untuk belajar mengelola kegiatan.

Diantara agenda kegiatan yang sering diadakan oleh pihak Pesantren, ada juga kegiatan yang sering diikuti

Berbagai Keunggulan Menguasai Bahasa Asing Arab dan Inggris.

  1. Pentingnya Sebuah Bahasa

Dikatakan bahwa bahasa adalah salah satu dari sekian banyak kunci sebuah peradaban. Sebuah peradaban selalu memiliki sebuah bahasa yang identik, yang dipakai oleh semua orang yang hidup di dalam peradaban tersebut. Bahasa adalah sebuah alat yang dipakai untuk berinteraksi antara satu orang dengan yang lain di dalam masyarakat. Bahasa adalah pola pikir sebuah bangsa. Kita bisa menilai bagaimana seseorang yang baru kita kenal dari bahasa yang ia pakai dalam bercakap-cakap, tetapi hal tersebut membutuhkan sebuah usaha yang sangat keras. Kita bisa mengidentifikasi bagaimana sifat orang tersebut hanya dari bahasa yang ia gunakan. Sebuah bahasa mengandung sebuah kultur, filosofi hidup, sudut pandang, dan kepercayaan seseorang.

Ketika Vatikan menguasai Andalusia, apa yang pertama kali dirubah adalah bahasa. Percakapan-percakapan yang sebelumnya mengguanakn bahasa-bahasa pagan dihapuskan dan diganti dengan bahasa latin. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat cepat mengerti tentang bahasa latin yang merupakan bahasa agama kristen. Agar proses penyebaran kepercayaan kristen semakin mudah di kalangan masyarakat. Dan hal tersebut memang terbukti ampuh dengan beralihnya kepercayaan dari agama pagan menjadi kristen. Dari sini kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa bahasa bukan hanya sebuah alat untuk berkomunikasi, tetapi juga lebih dari itu, mengandung muatan yang sangat luas.

  1. Definisi Bahasa

Kata bahasa Inggris “language” diturunkan dari Indo-Eropa *dn̥ǵʰwéhs “lidah, perkataan, bahasa” lewat Bahasa latin lingua, “bahasa; lidah”, dan Perancis Kuno langage“bahasa”. Kata tersebut terkadang digunakan untuk mengacu pada kodesandi dan bentuk lain dari sistem komunikasi yang dibentuk secara artifisial seperti yang digunakan pada pemrograman komputer. Makna bahasa dalam hal ini adalah suatu sistem isyarat untuk menyandikan dan menerjemahkan informasi. Artikel ini secara khusus memperhatikan tentang sifat-sifat yang dimiliki bahasa alami manusia sebagaimana yang dipelajari dalam disiplin ilmu linguistik.

Sebagai objek kajian linguistik, “bahasa” memiliki 2 arti dasar: sebagai sebuah konsep abstrak, dan sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Bahasa Indonesia adalah contoh dari makna bahasa sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Ferdinand de Saussure, seorang linguis asal Swiss, adalah orang pertama yang merumuskan perbedaan kata dalam bahasa Perancis. Terdapat langage dalam arti bahasa sebagai sebuah konsep, langue dalam arti bahasa sebagai sistem linguistik yang spesifik, dan parole dalam arti bahasa sebagai penggunaan konkret bahasa tertentu sebagai tuturan.

Bila berbicara mengenai bahasa sebagai konsep umum, dapat digunakan berbagai definisi yang menekankan aspek yang berbeda dari fenomena tersebut. Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan pemahaman berbeda tentang bahasa, dan terkadang memberikan kajian teori linguistik yang berbeda atau bahkan bertentangan. (Wikipedia)

  1. Beberapa Metode Mempelajari Bahasa Asing

Ada beberapa cara yang bisa seseorang gunakan untuk menguasai bahasa asing, di antaranya adalah:

  • Menghapalkan Kosa-kata

Langkah pertama untuk mempelajari bahasa asing adalah dengan menghapalkan kosa-kata bahasa yang kita inginkan. Jika kita ingin mempelajari bahasa arab, maka kita harus menghapalkan kosa-kata bahasa arab. Cara ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa asing lainnya.

  • Mempraktekkan Dalam Percakapan

Setelah kita menghapal kosa-kata bahasa asing langkah selanjutnya yang harus kita terapkan adalah mempraktekkannya dalam percakapan sehari-hari. Semakin sering kita melatih percakapan menggunakan bahasa asing, maka akan semakin baik pula hasil yang akan kita peroleh.

  • Mendengarkan Bahasa Asing

Metode mendengarkan atau listening cukup ampuh untuk mengetes seberapa baik bahasa asing kita. Lebih sering kita mendengarkan percakapan dalam bahasa asing, kualitas penguasaan kita akan bahasa asing tersebut akan semakin mumpuni.

Itulah beberapa cara yang bisa kita gunakan dalam belajar untuk menguasai bahasa asing.

  1. Manfaat Mempelajari Bahasa Asing; Arab dan Inggris

Ada banyak keuntungan jika kita bisa menguasai bahasa asing, khususnya bahasa arab dan inggris. Bahasa arab sangat bermanfaat jika kita mau mendalami dan mempelajarinya. Budaya arab sangat luas. Jazirah arab terkenal dengan penyair-penyair yang telah melahirkan karya-karya yang luar biasa yang masih bisa kita nikmati hingga saat ini. Bahkan karya-karya mereka masih sangat relevan untuk menggambarkan bagaimana gilanya zaman ini. Meski diciptakan beberapa abad silam, keindahan syair-syair mereka masih terasa pas untuk kita gunakan di era yang serba canggih ini.

Terkhusus lagi untuk seorang muslim, bahasa arab adalah bahasa induk. Bahasa arab adalah bahasa Al-Qur’an – bahasa kitab suci pedoman utama umat islam selain hadits-hadits Rasulullah. Keislaman seseorang akan semakin mantap jika ia menguasai bahasa arab. Tidak hanya secara literer, tetapi juga secara percakapan. Sumber-sumber ilmu yang menjelaskan tentang hukum-hukum dalam islam, masalah akidah, tasawuf, akhlak, tafsir, hadits, dan lain sebagainya menggunakan bahasa arab. Memang banyak karya-karya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tetapi akan lebih afdol jika membacanya dari bahasa aslinya.

Era globalisasi menasbihkan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah negara adidaya. Sebuah negara yang saat ini didapuk sebagai pusat peradaban dunia. Negara-negara di dunia ini berusaha untuk mencontoh mereka dalam semua lini kehidupan; politik, pendidikan, sosial, budaya, pola pikir, gaya hidup, dan lain sebagainya. Maka tak ayal, saat ini di negara-negara lain menjadikan bahasa inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan. Hal tersebut dimaksudkan agar mereka tidak tertinggal terlalu jauh dari peradaban barat yang saat ini diakui sebagai peradaban yang paling maju.

Pembelajaran bahasa inggris juga dimaksudkan agar para generasi penerus bisa menyesuaikan diri dengan arus globalisasi yang tidak mungkin bisa dihindari. Supaya ketika mereka telah memegang pemerintahan di negeri ini tidak mudah dikelabui oleh orang asing. Selain itu, agar mereka bisa mempertahankan negeri ini dari gempuran-gempuran orang-orang yang memiliki kepentingan yang memberikan dampak negatif untuk negeri ini.

 

  1. Pentingnya Mempelajari Kitab Islam Klasik

Kaidah “Almufadzotu ‘ala al-qodimi al-shalih, wal akhdzu bil jadidi al-aslah” yang berarti memelihara tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi baru yang lebih baik, merupakan sebuah kaidah yang bisa kita gunakan untuk mengikuti perkembangan zaman akhir-akhir ini. Kalaulah kita mempelajari teknologi, sains, bahasa inggris supaya kita tidak tergerus oleh derasnya arus perkembangan, maka mempelajari kitab kuning adalah sebagai upaya kita untuk menghargai warisan-warisan para ulama terdahulu yang telah mengarang berbagai sumber ilmu yang sampai saat ini masih bisa kita ambil manfaatnya.

Terlebih untuk para generasi muslim, mempelajari kitab kuning sudah sepatutnya menjadi sebuah keharusan. Tidak mudah memahami dua pedoman utama umat islam; al-qur’an dan hadits. Di sinilah kita membutuhkan penjelasan para ulama yang secara rinci menjabarkan maksud dari suatu ayat alqur’an maupun hadits nabi tentang berbagai permasalahan dalam islam; hukum-hukum islam, akhlak, tasawuf, dan lain sebagainya. Karya-karya para ulama tersebut banyak yang menggunakan bahasa arab – bahasa ibu umat islam.

Memahami karya-karya para ulama tidaklah mudah. Meski kita bisa berbicara menggunakan bahasa arab, belum tentu kita bisa memahami karya-karya mereka. Bahkan kita bisa terjerumus kepada kesesatan jika kita tidak berguru secara langsung kepada para ulama yang ahli dalam suatu permasalahan. Di sinilah letak pentingnya pembelajaran kitab kuning. Agar para generasi penerus tidak salah kaprah dalam menjalankan syari’at islam. Agar para generasi penerus benar-benar hidup sesuai dengan islam yang baik dan benar.

  1. Definisi Kitab Kuning

Kitab kuning, dalam pendidikan agama islam, merujuk kepada kitab-kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama islam (diraasah al-islamiyyah) yang diajarkan pada Pondok-pondok Pesantren, mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq/tasawuf, tata bahasa arab (`ilmu nahwu dan `ilmu sharf), hadits, tafsir, `ulumul qur’aan, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan (mu`amalah). Dikenal juga dengan kitab gundul karena memang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, dhammah, sukun), tidak seperti kitab Al-Qur’an. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning berikut arti harfiah kalimat per kalimat agar bisa dipahami secara menyeluruh, dibutuhkan waktu belajar yang relatif lama. (Wikipedia)

Untuk lebih detailnya, kitab kuning terbagi menjadi tiga pengertian: A) Al-Kutub Al-qodimah; kitab-kitab yang dikarang oleh ulama-ulama salaf, tetapi dipakai sebagai pedoman pembelajaran oleh para ulama Indonesia. B) Kitab kuning murni karangan para ulama Indonesia. C) Kitab yang ditulis sebagai terjemahan atau penjelasan dari karya ulama salaf.

  1. Metode Pembelajaran Kitab Kuning

Dalam pembelajaran Kitab Kuning ada sebuah metode yang dikenal dengan Metode Sorogan. Sorogan berasal dari kata Sorog yang artinya maju. Secara istilah metode sorogan adalah sebuah metode pembelajaran dengan cara berhadap-hadapan. Santri menghadap langsung kyai atau ustadz seorang demi seorang dengan membawa kitab untuk dibaca atau dikaji bersama. Interaksi personal yang berlandaskan asas kemesraan antar kyai dan santri merupakan ciri khas dari pola pembelajaran ini.

Pada dasarnya, metode sorogan merupakan bentuk penggaubungan dari dua metode yang sangat berkaitan, yaitu membaca dan metode gramatika terjemah yang disajikan dengan sistem tutorship atau mentorship. Berikut penjelasan dua metode tersebut:

  • Metode Membaca

Metode Membaca merupakan suatu metode pengajaran bahasa yang menyajikan materi pelajaran yang diawali dengan mengutamakan aspek membaca, yakni guru mula-mula membacakan suatu pembahasan, kemudian diikuti oleh santri-santrinya. Tapi terkadang kyai atau ustadz menunjuk langsung santrinya untuk membacakan sebuah pelajaran sedang yang lainnya mendengarkan dan memperhatikannya.

Selain menekankan kemampuan membaca, metode ini juga menuntut pengucapan yang benar. Sehingga para santri terbantu dalam mengungkapkan bahasa arab secara lisan.

  • Metode Gramatika Terjemah

Metode Gramatika Terjemah merupakan gabungan antara metode gramatika dan metode terjemah yaitu metode pembelajaran bahasa arab yang terfokus pada pengkajian kaidah-kaidah tata bahasa dan penerapannya dalam penerjemahan suatu paragraf bacaan dari satu bahasa ke bahasa lain yang berbeda.

Ada dua aspek penting dalam metode gramatika terjemah: A) kemampuan menguasai kaidah tata bahasa, B) kemampuan menerjemahkan. Dua kemampuan ini adalah modal dasar untuk mentransfer ide atau pikiran ke dalam tulisan bahasa asing dan modal dasar untuk memahami ide atau pikiran yang dikandung tulisan dalam bahasa asing yang dipelajarinya.

  1. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sorogan

Kelebihan Metode Sorogan adalah kemajuan individu lebih terjamin karena setiap santri dapat menyelesaikan program belajarnya sesuai dengan kemampuan individu masing-masing, dengan demikian kemajuan individual tidak terhambat oleh keterbelakangan santri yang lain. Memungkinkan perbedaan kecepatan belajar santri, sehingga ada kompetisi sehat antar santri. Memungkinkan seorang guru mengawasi dan membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam menguasai pelajarannya. Memiliki ciri penekanan yang sangat kuat pada pemahaman tekstual atau literal.

Kelemahan metode sorogan terletak pada pemakaian waktu yang cenderung lama. Terlebih lagi bila santri yang diajarkan sangat banyak jumlahnya, tentunya selain menghabiskan waktu, juga sangat menguras tenaga. Metode ini banyak menuntut kesabaran, kerajinan, ketekunan, keuletan, dan kedisiplinan pribadi seorang kyai. Maka dari itu, metode sorogan dikatakan sebagai metode paling sulit dalam pembelajarann kitab kuning.

Terlepas dari sulitnya mempelajari kitab kuning, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk mempelajari kitab kuning. Agar warisan para ulama terdahulu tetap terjaga dan tetap terlestarikan meski mereka telah tiada. Allahummagfirlahum.

WhatsApp chat